Pages

Kamis, 05 Desember 2013

Film 99 Cahaya Di Eropa

Film 99 Cahaya di Langit Eropa, Pancarkan Kesempurnaan Islam
Sabtu, 28 September 2013 - 11:13 wib
Maria Cicilia Galuh - Okezone
Salah satu adegan dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa
JAKARTA – Kebanyakan film yang bertema religi, mengambil kisah seputar poligami, haram, dan halal. Namun, 99 Cahaya di Langit Eropa ini sangat berbeda dengan yang lainnya.

Diangkat dari novel laris karya, Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, film ini menceritakan perjalanan mencari 99 cahaya kesempurnaan yang pernah dipancarkan Islam di benua Eropa.

“Ini film religi yang berbeda dari film lainnya. 99 Cahaya di Langit Eropa tidak bercerita tentang poligami, haram, dan halal dan sebagainya. Tapi ini film yang menceritakan tentang, bagaimana seseorang menemukan begitu banyak kebaikan Islam sebagai agama yang mengajarkan kasih sayang. Dan bagaimana seseorang bisa menjadi agen muslim yang baik,” ungkap Yoen K dari rumah produksi, Maxima Picture.

Film yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto tersebut, mengambil lokasi di empat Negara Eropa yakni, Vienna (Austria), Paris (Prancis), Cordoba (Spanyol) dan Istambul (Turki). Sampai saat ini, 99 Cahaya di Langit Eropa masih dalam tahap produksi dan bisa memakan waktu sampai 60 hari.

99 Cahaya di Langit Eropa, rencananya dibuat menjadi dua bagian. Pasalnya, pihak Maxima mencoba untuk menggambarkan seluruh isi novel dengan baik, tanpa mengurangi isi cerita. Selain itu, film ini juga akan mengambil gambar di Museum Vienna, Museum Louvre, salah satu kampus tertua di Wina dan tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah Islam di Eropa, seperti dalam novelnya.

Aktor dan aktris berbakat juga dilibatkan dalam film ini, seperti Abimana Aryasatya (Rangga Alamahendra), Acha Septriasa (Hanum Rais), Raline Shah (Fatma), Nino Frenandez (Stefan), Alex Abbad (Khan), Marissa Nasution (Maarja), Dewi Sandra (Marion), pemain cilik Gecchae (Aisye).  Selain itu, ada juga penampilan khusus dari  designer muslimah, Dian Pelangi, dan juara X Factor Indonesia, Fatin Shidqia Lubis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

About